Dalam sebuah acara,
sempat saya ditanyakan sebuah pertanyaan yang membuat saya merefleksikan diri
saya. Kira-kira bentuk pertanyaannya seperti ini: "Jika kita meninggal
hari ini dan diberi kesempatan kedua untuk hidup kembali saat itu juga, apa
yang ingin kita perbaiki?"
Kematian bagi banyak
orang merupakan hal yang menakutkan. Terlepas dari apa kepercayaan Anda dan
saya mengenai dunia setelah kehidupan, mengenai keberadaan surga ataupun
neraka, mengenai kehidupan kembali, dan lain sebagainya, kematian merupakan
topik yang seringkali dihindari oleh banyak orang. Kematian merupakan fase yang
siapapun tak ingin cepat-cepat sampai disana. Bahkan orang yang paling rohani
pun -- jika dapat -- ingin masuk surga tanpa harus melewati fase bernama
kematian.
Namun, pertanyaan
tersebut membawa saya kepada sebuah perenungan, apakah saya telah menemukan apa
yang benar-benar saya inginkan dalam hidup saya? Sudahkah saya berdamai dengan
diri saya sendiri? Bagaimana relasi saya dengan keluarga inti saya? Sudahkah waktu
saya dipakai untuk mendekatkan diri pada mereka? Atau saya terlalu sibuk dengan
dunia saya sendiri tanpa memerdulikan mereka? Bagaimana relasi saya dengan
teman-teman saya? Apakah mereka akan kehilangan jika saya meninggal, atau hanya
bersikap biasa saja?
Berpuluh-puluh
pertanyaan terlintas begitu saja dalam sebuah perenungan. Saya tidak mengerti
mengapa, tapi satu hal yang jelas saya tahu bahwa kehidupan tidak memiliki
tombol "return". Keputusan kita adalah tetap berada di posisi kita
sekarang atau memilih untuk berubah, memperbaiki setiap hal yang
"rusak" di masa lampau.
I know that we can't go back in the past to do
something right in that time, but all I know is we surely can decide to do
something to fix it all in this time.
All you have to do is just decide…
Kembali pertanyaan
awal, apa yang ingin kita perbaiki jika kita memiliki kesempatan kedua?
Pikirkan baik-baik. Bagaimana jika itu terjadi sungguhan dalam kehidupan kita
secara tiba-tiba? Siapkah kita?
Sebuah kesempatan
kedua sebenarnya kita peroleh setiap pagi dalam hidup kita. Saat kita kembali
membuka mata untuk melihat dunia, itu adalah kesempatan baru bagi kita.
Kesempatan untuk memulai sesuatu yang baru dan saat untuk memperbaiki yang
lalu. Tak ada kesempatan baru yang lebih baik daripada kesempatan yang kita
dapat setiap pagi. Tak ada kesempatan yang lebih berharga daripada kesempatan
membuat hidup semakin baik setiap harinya. Tak ada kesempatan yang lebih besar
dari ini!
Semua kembali kepada
keputusan kita. Apakah kita ingin memakai setiap kesempatan tersebut untuk
menjadikan diri kita semakin lebih baik serta memperbaiki setiap hubungan yang
belum terjalin denganbenar, atau menganggap bahwa semua kesempatan itu merupakan
kesempatan rutin biasa yang memang datang setiap hari dan tidak memiliki nilai?
Keputusan ada di
tangan Anda.
You decide. You act. A GREATER you and your
relationship is in your own hand. Your own decision. Decide well...
craic!
ReplyDelete