Tuesday, July 31, 2012

Iman Mereka Kayaknya Gak Tipis Deh!

Ah lama gak nulis di blog...
Berbulan-bulan tampaknya blog ini sepi gak ada penunggunya.
Banyak alasan memang, tapi biarlah itu jadi alasan. Karena gue sadar betul bahwa alasan gak akan membawa kita kemana-mana. Alasan cuma jadi tameng atas kesalahan yang mungkin memang kita lakukan dengan sengaja. Jadi, biarlah alasan menjadi alasan. Maaf ya blog ini jadi seperti mati suri.

Tapi gue akan usahakan untuk rajin nulis lagi kok. Hehe.

Mengakhiri bulan ini banyak hal yang gue pikirin sih. Sudah lebih dari setengah tahun lewat. Terus apa yang udah gue lakukan? Berapa banyak resolusi yang udah tercapai? Sudahkah gue bertambah dewasa semenjak awal tahun kemarin?

Ah, rasanya waktu cepet banget berlalu ya. Kayaknya baru kemarin deh gue mikirin mau ngapain aja di tahun 2012 nanti. Kayaknya baru kemarin membuat list panjang refleksi akan tahun 2011 yang akan berakhir. Sekarang, udah lewat tengah tahun 2012 aja. Bener-bener gak terasa sama sekali.

Apapun itu, bulan-bulan ini adalah bulan yang cukup menyenangkan bagi gue. Kenapa? Karena sebentar lagi lebaran!! Yeay!!

Bukan, gue memang gak merayakan lebaran. I'm not a moslem. Tapi gue suka banget sama lebaran. Selain karena Jakarta akan lenggang karena banyaknya orang Jakarta yang kemudian mudik ke kotanya masing-masing, lebaran itu identik sama ketupat dan rendang. I love those foods SO MUCH! Gue bisa makan makanan itu berhari-hari tanpa bosen. Salah satu makanan favorit yang gak akan gue tinggalkan.


Bicara tentang lebaran, selalu kita gak bisa lepaskan sama ibadah yang biasa dilakukan umat muslim, yaitu ibadah puasa. Setiap kali bulan puasa, gue selalu geregetan. Bukan geregetan sama yang puasa, justru gue geregetan banget sama orang-orang yang gak puasa.

Gak dimana juga, orang-orang yang gak puasa sebisa mungkin menghindari makan dan minum di depan orang yang puasa. Ya, gak salah sih memang. Tapi kalo alesannya buat menghargai orang muslim, buat gue kok agak bodoh ya?

Gini, puasa itu dijalanin setiap tahunnya. Selain mereka diajarin tahan lapar dan haus, mereka juga diajarin untuk menahan hawa nafsu mereka. Secara gak langsung, mereka diajar untuk gak cepet celamitan pas liat orang lain makan dan minum di depan mereka.

Paling risih sebenernya liat ormas-ormas yang mengaku sebagai pembela, tapi secara paksa menutup rumah-rumah makan karena dianggap menggoda iman umat muslim yang berpuasa.

Ayolah, iman mereka gak setipis itu kali!

Gak perlulah kita menahan makan dan minum kita di depan orang yang puasa. Justru dengan tetap menjadi apa adanya kita, yang bisa makan dan minum dengan leluasa, kita menghargai mereka yang puasa. Betul gak?

Dengan tetap melakukan aktivitas seperti biasa, termasuk makan dan minum, di depan orang yang berpuasa artinya kita sadar bahwa ia tidak mudah tergoda dan bisa melanjutkan puasanya dengan baik. Dengan cara seperti itu, menurut gue, kita menghargai mereka. Kita tidak menganggap iman mereka lemah, tapi sebaliknya dapat mampu menghadapi kondisi-kondisi seperti biasanya.


So, hargailah mereka yang berpuasa. Bukan dengan tidak makan dan minum di depan mereka, tapi dengan cara melakukan aktivitas seperti biasa di depan mereka. Kalau masih ketemu orang-orang yang sebegitu menutup makanan dan minumannya karena ada yang puasa, bilang aja gini: "iman mereka kayaknya gak tipis deh!"

Selamat berpuasa bagi teman-teman yang menjalankan.. Proud of you all guys.

Gambar diunduh dari sini