Monday, June 11, 2012

Gue Udah Buat Apa?


Gue lahir tahun 89. Oktober tahun ini umur gue akan genap 23 tahun. Umur yang masih tergolong muda memang, tapi entah kenapa gue merasa gak puas sama hidup gue sekarang. Bukan karena gue hidup kekurangan dan malah menyalahkan kondisi, tapi gue merasa hidup gue masih belum berjalan sebagaimana mestinya. Gue merasa bahwa gue bisa melakukan lebih dari apa yang udah gue lakukan sampai sekarang ini. Malahan gue merasa belum buat apa-apa. Belum memberikan kontribusi apa-apa.

Beberapa tahun belakangan ini gue baru jatuh cinta sama Indonesia. Ya, rasa cinta gue sama negeri ini masih seumur jagung. Pernah ada suatu masa dimana gue gak bangga tinggal Indonesia. Siapa bisa bangga tinggal di negara yang terkenal korup, sarang teroris, tingkat kemiskinan yang tinggi, politik kotor, ngakunya Bhinekka Tunggal Ika tapi gak menghargai perbedaan. Siapa yang bisa bangga sama itu semua?

Tapi semua paradigma itu berubah 180 derajat. Gue lupa kapan pastinya, tapi gue inget jelas waktu hati gue terbakar semangat saat baca buku Nasional.is.me yang dikarang @pandji. Menurut gue buku itu jadi suplemen lengkap banget buat gue untuk jatuh cinta lebih dalam sama Indonesia. Gue akhirnya sadar bahwa negeri ini masih punya harapan gede banget untuk berubah dan berkembang ke arah yang jauh lebih baik.

gambar diunduh dari sini

Sejarah mencatat bahwa perubahan besar selalu diinisiasi oleh anak muda. Perjuangan yang digagas pahlawan masa lampau juga karena pemuda. Intinya pemuda punya kekuatan yang sebegitu dahsyat untuk dapat membuat perubahan dan juga perkembangan suatu negara.

Gue mikir, 23 tahun hidup gue udah buat apa untuk negeri ini? Seenggaknya apakah gue udah buat sesuatu buat banyak orang? Atau gue terlalu sibuk sama diri sendiri sampai lupa kasih kontribusi apapun? Sebegitu egoiskah diri gue?

Selama perjalanan, gue pernah bertemu orang-orang hebat yang menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk melakukan lebih dari apa yang selama ini mereka lakukan. @alandakariza adalah salah satunya. Penulis buku terbaru dream catcher ini baru berusia 21 tahun! Kecintaannya dalam dunia menulis memampukan Alanda menerbitkan buku pertamanya pada umur 14 tahun. Ia juga memprakarsai kegerakan @IndonesianYouth dimana menjadi wadah aspirasi pemuda Indonesia yang rindu menciptakan perubahan di Indonesia. Komunitas sosial The Cure For Tomorrow yang berdiri di tahun 2006 juga hasil dari buah pikirannya. Seorang yang luar biasa buat gue. Dia juga pacar dari comic stand-up favorit gue, @adriandhy.

(@alandakariza) gambar diunduh dari sini

@imanusman menjadi pendiri Indonesian Future Leaders (IFL) ketika usianya masih 18 tahun. Hingga kini IFL menjadi salah satu komunitas pembawa inspirasi terbaik bagi ratusan bahkan ribuan anak muda di seluruh Indonesia untuk dapat menciptakan bahkan memimpin sebuah perubahan. Akhir tahun ini Iman akan berusia 21 tahun, namun penghargaan yang ia terima atas ide dan perubahan yang ia buat telah melebihi usia fisiknya. Tidak hanya penghargaan dari dalam negeri, Iman juga telah mendapat beberapa penghargaan dari luar negeri sebagai salah satu pemuda yang menjadi inspirator perubahan terbaik di negeri ini.

(@imanusman) gambar diunduh dari sini

Gak hanya di bidang pendidikan dan sosial, bidang wirausahapun sekarang ini banyak dirambah oleh kalangan muda. @bongchandra adalah salah satu wirausaha sekaligus motivator yang gue kagumi hingga sekarang. Semangatnya untuk membangun para anak muda dan banyak orang lainnya untuk berani memulai usaha menjadi poin penting mengapa ia sukses. Di usianya yang ke 22 tahun, ia berhasil membangun proyek perumahan seluas 5 hektar dengan nilai investasi Rp 180 Milyar. Selain itu, ia juga telah menulis 2 buku yang sangat memotivasi para pembaca untuk berani melakukan perubahan dalam hidupnya dan hidup sukses. Kini Bong Chandra baru berusia 25 tahun, namun ia telah memotivasi puluhan ribu orang baik di Indonesia maupun manca negara dengan ide-ide kreatif dan pengalamannya yang luar biasa.

(@bongchandra) gambar diunduh dari sini

Jika ditelaah lebih jauh lagi, masih banyak banget anak-anak muda yang telah memberi kontribusi nyata gak cuma sama banyak orang, tapi juga buat negara ini. Lantas, apa yang jadi perbedaan sebegitu signifikannya antara gue, lo dan mereka? Gue percaya Tuhan sama-sama kasih potensi dan talenta yang sebegitu luar biasanya kepada semua umat manusia. Gak ada satu orang yang dikasih potensi lebih gede dibanding yang lain. Gue percaya semua dikasih potensi dalam takaran yang sama, seukuran bibit.

Ya, buat gue Tuhan udah kasih bibit potensi ke kita semua saat kita dijadikan. Tapi yang jadi pertanyaan, bibit itu kemudian kita apakan? Gue yakin mereka yang berhasil di masa mudanya adalah mereka yang menemukan cara yang tepat untuk menumbuhkan bibit potensi dalam hidup mereka. Bukan berarti kita gak bisa seperti mereka. Kita bahkan bisa melakukan lebih dari apa yang mereka buat. Pertanyaannya: kita mau gak? Kalo mau, ayo cari cara supaya bibit potensi itu tumbuh besar dan lakukan sesuatu dengan itu. Buat kontribusi nyata. Cuma itu kuncinya.

Oleh karena pemikiran itu, gue merasa gak puas sama hidup gue. Banyak orang yang secara umur masih dibawah gue tapi kontribusi yang dia lakukan bagi banyak orang udah jauh lebih banyak daripada apa yang gue lakukan. Sejujurnya gue malu. Malu karena sampai sekarang sedikit banget hal yang gue kerjain untuk orang lain, terlebih buat negeri ini. Gue sangat merasa terbakar menumbuhkan bibit potensi gue agar bisa memberikan kontribusi nyata buat banyak orang. Buat Indonesia.

Gue rasa belum terlambat mengubah semuanya ini. Umur gue masih panjang dan masa muda gue belum habis. Gue masih bisa melakukan sesuatu dan ciptakan perubahan. Gue yakin gue bisa, dan gue mau. Gak ada alasan buat gue gak melakukan sesuatu buat Indonesia karena gue bener-bener jatuh cinta sama negeri ini. Gue juga mau tunjukkin ke dunia bahwa Indonesia masih punya harapan. Negeri ini masih punya peluang untuk perubahan ke arah yang lebih baik. Dan semuanya itu harus dimulai dari pemuda.

Ya, dimulai dari lo dan gue. Pemuda Indonesia.

Sedikit mengutip kata-kata Bung Hatta: "Hanya ada satu negara yang menjadi negaraku. Ia tumbuh melalui perbuatan, dan perbuatan itu adalah perbuatanku."

(@frankie70172) koleksi foto pribadi







<< Pemuda penginisiasi perubahan bagi Indonesia selanjutnya


No comments:

Post a Comment